
Perusahaan e-wallet Indonesia mulai berlomba menggarap pasar investasi reksadana.
Gak heran sih, mengingat potensinya masih gede banget.
Per 27 Oktober 2020, KSEI mencatat jumlah investor reksadana baru menyentuh angka 2,7 juta single investor identification (SID).
Meski meningkat sebanyak 1 juta SID dari tahun sebelumnya, jumlah itu baru sekitar 0,9% dari total penduduk Indonesia.
Setelah LinkAja feat Bibit meluncurkan layanan investasi reksadana pada 2020, kini giliran OVO ikut meramaikan peta persaingan.