Review Blu by BCA Digital: Awalnya Makes Me Blue, Lama-Lama Seru

Review Blu by BCA Digital. Blu menawarkan rekening digital dengan sub-rekening bluSaving, bluGether (joint account), dan bluDeposit. Blu juga dilengkapi fitur Tracker untuk melacakan cash flow.

Tiga huruf kunci: B-C-A. Menyandang nama sebesar ini agaknya menjadi beban berat bagi pengembang Blu by BCA Digital. Ekspektasi nasabah jadi setinggi Yao Ming.

Sedikit-banyak tiga huruf itulah yang bikin ukuran penilaian pengguna jadi lebih tinggi ketimbang bank digital lainnya.

Orang bahkan ngebayangin BCA Digital layaknya “BCA konvensional plus steroid” — yang jauh lebih canggih, handal, komplet, tampilan ciamik, dan rendah biaya.

Di awal perjalanan (mereka launch pada Juli 2021), banyak dari harapan itu tak terpenuhi. Rating mereka sempat amblas.

Kurang dari setahun beroperasi, penilaian mulai positif. Harapan nasabah sedikit demi sedikit terpenuhi (terutama harapan integrasi sebagian layanan BCA).

Di tahun 2023 ini, Blu by BCA Digital menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menemani kehidupan perbankan kita. Simak uraian lengkapnya.

👍 Fitur kunci: Sub-rekening khusus menabung, joint account, QRIS, kartu debit virtual dan fisik, ekosistem BCA, kuota gratis transfer
👎 Kelemahan: Beban biaya penggantian kartu debit (virtual dan fisik)
❤️ Cocok untuk: Mereka yang nyaman bertransaksi online dan mengharap dukungan ekosistem BCA

Lompat ke bagian: Layanan📏 / Aplikasi📱 / Keamanan🚨 / Biaya💲 / Pembukaan Rekening🤳 / Penghakiman⚖️

Sekilas Blu by BCA Digital 👋

Blu by BCA Digital adalah aplikasi perbankan digital berbasis mobile dari Bank Digital BCA. Blu dikembangkan selama dua tahun dimulai sejak BCA resmi mengakuisisi Bank Royal pada 2019. Bank inilah yang kemudian diubah menjadi BCA Digital.

Awalnya Blu dirumorkan bakal meluncur pada kuartal pertama 2021, lalu molor hingga Juni 2021, dan baru terealisasi pada 2 Juli 2021.

Trivia: Nama aplikasi Blu pertama kali diketahui publik melalui unggahan foto CEO BCA Digital Lanny Budiati di akun Instagram-nya pada Jumat, 28 Mei 2021.

Dalam caption-nya, Lanny menulis dirinya dan tim tengah mengembangkan “aplikasi #blu dan nyiapin layanan #haloblu.”

Kabar itu disusul kemunculan akun Twitter dan Instagram @blubybcadigital pada 5 Juni 2021. Keduanya sama-sama mengunggah foto bertuliskan, “Sabar ya. Sekarang masih rahasia.”

Dua hari kemudian, 7 Juni 2021, akun Twitter @bankerindo membagikan utas berisi tangkapan layar aplikasi Blu. Ini kali pertama publik bisa melihat penampakan aplikasi Blu. @bankerindo mengaku sebagai “bagian dari first user dari pilot project aplikasi BCA Digital.”

Pada 2 Juli 2021, Blu akhirnya meluncur bagi pengguna Android. Versi iOS menyusul seminggu kemudian.

Layanan blu 🔵

bluAccount: adalah rekening utama kalian di Blu by BCA Digital. Nasabah yang dijuluki ‘sobatblu’ bakal memperoleh satu nomor rekening untuk bertransaksi.

Perlu diingat, nasabah hanya bisa melakukan transaksi transfer, QRIS, top up e-money, bayar tagihan, dan tarik tunai dengan saldo bluAccount.

Untuk memudahkan flow dana dari rekening utama ke sub-rekening (Pocket bluSaving dan bluGether), Blu menyediakan tombol Pindahkan Dana di menu bluAccount.

💰 Pocket: Seperti Bank Jago, Blu menggunakan istilah “Pocket” (Kantong) untuk menyebut sub-rekening. Nama ini terdengar intuitif. Fungsinya langsung kebayang: tempat memilah uang.

Selain buat nabung, Pocket bisa membantu kalian mengelola budget. Pilah uang belanja di Pocket A, keperluan bayar tagihan di Pocket B, self-reward di Pocket C, dst.

Nasabah bisa membuat hingga 10 Pocket — termasuk bluSaving dan bluGether. Cukup banyak, meski hanya setengah dari Bank Jago dengan kuota 20 Pocket-nya.

— bluSaving: Sub-rekening ini ditujukan khusus untuk keperluan menabung. Di sini, kamu bebas menentukan target tabungan (nominal dan waktunya). Nantinya aplikasi bakal membantu menghitung minimal setoran per bulan untuk bisa mencapai target.

Mager setor dana ke bluSaving? Kamu bisa mengaktifkan fitur autodebet. Blu bakal melakukannya secara otomatis.

— bluGether: adalah portmanteau dari kata blu dan together yang berarti ‘bersama’ dalam Bahasa Inggris. Sub-rekening ini mengakomodasi kebutuhan ‘joint account’ untuk mengelola dana bersama.

Dalam deskripsinya, BCA Digital menyebut fitur bluGether sebagai “cerminan inovasi dari kearifan lokal kebiasaan patungan masyarakat Indonesia.”

Secara praktis, bluGether bisa kamu pakai “seperti rekening bendahara.” Ia bisa “dipakai untuk patungan, arisan, uang kas, beli kado bareng, dll.”

bluGether membagi level akses menjadi dua: Creator dan Member.

Creator adalah pemilik atau pembuat rekening bluGether. Ia bisa mengundang dan menghapus Member. Jumlah Member maksimal 24 orang dalam satu rekening bluGether. Ia juga bisa menambah dan menarik dana, serta melihat mutasi transaksi.

Sementara Member adalah ‘sobatblu’ yang setuju bergabung dalam bluGether milik Creator. Yang bisa dilakukan Member lebih sedikit. Ia gak bisa menambah Member ataupun menarik dana. Meski begitu, ia akan memperoleh notifikasi setiap kali Creator menarik dana. Ini kenapa BCA Digital mengklaim bluGether “lebih transparan.”

💡 Catatan: Hanya Creator yang bisa melakukan penarikan dana dan menambah Member.

— bluDeposit: adalah fitur deposito yang menawarkan bunga hingga 3,5% – 4,75% p.a. (jika kalian menginginkan suku bunga lebih tinggi, tengok rekening Neobank). Kalian bisa memilih tenor mulai dari 1 sampai 12 bulan. Menariknya, kamu masih bisa top-up saldo bluDeposit hingga H+6 dari tanggal pembukaan deposito.

Seperti layanan deposito bank digital umumnya, bluDeposit tidak mengenakan penalti untuk pencairan sebelum jatuh tempo. Konsekuensinya hanya satu: nasabah gak akan mendapat bunga.

Namun, bluDeposit punya dua kekurangan. Ganjalan pertama, setoran awal yang relatif besar. Minimal Rp1.000.000 (bandingin dengan deposito Neo WOW yang ‘hanya’ Rp100.000 atau deposito Sinarmas via Simobi Plus mulai dari Rp 500 ribu). Kedua, ketiadaan opsi ARO (auto roll-over).

Update 8/10: Sejak 29 September 2021, minimum penempatan deposito bluDeposit turun menjadi Rp1 juta. Sebelumnya, minimal penempatan adalah Rp10 juta. Semakin terjangkau!

Tracker: adalah fitur pencatatan pemasukan dan pengeluaran. Sayangnya, fitur ini memang terbatas untuk keperluan dua hal itu saja.

Tracker Blu belum mampu mengelompokkan transaksi berdasarkan kategori seperti Bank Jago atau CommBank SmartSaver — boro-boro penyajian laporan expense yang ciamik kayak Moneytory Jenius.

Aplikasi 📱

Fakta bahwa Blu by BCA Digital merupakan ‘anak’ kandung dari BCA, bank swasta terbesar di Indonesia, membuat ekspektasi menjulang tinggi.

Orang mengharapkan integrasi layanan yang solid: pemanfaatan jaringan ATM BCA untuk tarik dan setor tunai, virtual account BCA, walk in service di kancab BCA, dsb.

Update 11/4/22: Ada banyak peningkatan layanan. Blu kini telah mendukung transaksi setor tunai cardless (tanpa kartu debit) via ATM BCA dan pembayaran dengan Virtual Account BCA.

Kini ‘tuntutan’ dari nasabah dan calon nasabah agar Blu memanfaatkan sebagian ekosistem BCA, sudah terpenuhi.

Sayangnya, BCA Digital belum mampu memenuhi sebagian harapan itu — setidaknya untuk saat ini.

Tangkapan layar aplikasi Blu by BCA Digital. Lihat foto profile di pojok kiri atas layar Home? Itu sekaligus berfungsi sebagai tombol Pengaturan atau Setting.

Update 18/9: Hampir gak ada pembaruan dalam user interface Blu. Satu-satunya yang mencolok hanya penambahan teks “Transaksi” pada ikon menu Transaksi guna memperjelas fungsinya. Posisinya juga berubah. Kini menu ini gak lagi mengambang di bawah-tengah, namun bergeser ke bawah-kanan layar.

🎤 Apa kata pengguna? Rating Blu by BCA Digital di Play Store masih bertengger di angka 3,6 pada 8 Juli 2021 (pada 24 Oktober 2023, rating-nya sudah melompat jadi 4,2). Rendahnya rating Blu berkaitan erat dengan kendala pendaftaran di hari launching.

Mirip LINE Bank, di hari pertama beroperasi pengguna Blu menghadapi ‘cegukan’ saat verifikasi video call. Banyak pengguna dalam review-nya mengeluhkan waktu antre yang lama.

Seberapa lama? “Sekitar 3 – 4 kali lagu jingle Blu,” ujar pengguna bernama Fadhil Prawira. Hikmahnya, kini kita punya satuan baru untuk mengukur waktu tunggu.

Bukan cuma itu, pengguna juga kecewa dengan waktu pengaktifan rekening yang melebihi estimasi awal 1 jam. Gak sedikit yang menunggu sampai 4 – 5 jam.

Menariknya, pengguna tampak lebih rajin ngebandingin Blu dengan produk BCA lainnya (misal, m-BCA) ketimbang rival seperti Bank Jago atau LINE Bank. Seolah BCA-lah benchmark utamanya.

Nenden Widaningsih, misalnya, menyayangkan Blu gak mendukung transfer ke virtual account BCA “padahal 1 bendera.” Sentimen yang sama disampaikan Taufik Hidayat yang mencatat “belum ada opsi setor tunai dari ATM BCA.”

Meski demikian, keluhan terbanyak tetap dialamatkan pada absennya kartu debit fisik dan digital. “The lack of physical & virtual debit cards is a bummer,” keluh Brian R.

Update 24/10: Blu telah menambahkan fitur kartu debit virtual (bluVirtual Card) dan kartu debit fisik (bluDebit Card) sejak awal kuartal IV 2023.

✔️ Kelebihan: Tampilan Blu simpel dengan tiga jajaran menu utama (Tracker, Home, dan Simpanan) serta satu floating menu khusus untuk keperluan transaksi nasabah.

Desain menu Simpanan sama persis dengan tangkapan layar aplikasi Blu yang beredar sejak 7 Juni 2021. Penataan menu Pocket persis TMRW, mengandalkan grid dengan warna mencolok (biru, ungu, oranye, hijau).

Fitur yang juga terealisasi dari bocoran tangkapan layar itu adalah fitur masking saldo dan penyalinan nomor rekening ke clipboard. Fitur kecil yang amat berguna: kita gak perlu repot ngetik jejeran angka panjang nomor rekening.

Satu-satunya komplain saya atas desain Blu adalah peletakan menu Pengaturan (Setting). Menu ini gak seketika jelas. Dia hanya bisa diakses dengan mengetuk foto profil akun Blu (yang secara default berupa gambar dengan inisial nama pengguna).

Update 8/10: Sejak September 2021 Blu mulai mendukung transfer antar bank dengan sistem RTGS. Nasabah kini bisa mengirim dana lebih dari Rp100 juta ke bank lain. Biayanya? Rp25.000.

Kekurangan: Meski gak ada ketentuan saldo minimal mengendap, pada praktiknya nasabah gak bisa ‘benar-benar’ menolkan saldo bluAccount ketika menggunakan kuota bluRewards. Sebabnya? Perhitungan bluRewards (bonus gratis transfer dan top up e-wallet) menyerupai cashback.

Misal, kamu mempunyai saldo Rp 50.000 dan hendak mentransfer semuanya ke Seabank. Dalam skenario ini, kamu hanya bisa mentransfer Rp 43.500. Kamu mesti menyisihkan biaya admin Rp 6500 sebelum akhirnya dikembalikan.

Update: Per Agustus 2021, bluRewards gak lagi menggunakan skema cashback untuk reward gratis transfer. Kini bluRewards akan langsung memotong biaya transfer ke beda bank sebesar Rp6.500.

Nasabah bisa langsung menolkan saldo di rekeningnya. Lihat juga komentar Bambang di kolom komentar.

Selain itu, proses ‘pembentukan’ rekening agak rancu. Meski rekening sudah terbentuk (sudah ada nomor rekening), ternyata nasabah mesti menunggu notifikasi khusus di bagian Highlight yang menyatakan rekening sudah berhasil dibuat. Saya sempat dua kali gagal kirim akibat hal ini.

Lebih dari itu, yang gak termaafkan tentu saja absennya kartu debit fisik dan digital. Meskipun bisa jadi ini hanya sementara dan akan menyusul dalam update berikutnya (seperti Bank Jago tempo hari).

Update 24/10: Blu telah menambahkan fitur kartu debit virtual (bluVirtual Card) dan kartu debit fisik (bluDebit Card) sejak awal kuartal IV 2023.

Di laman resmi Informasi Perizinan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia, pada kategori Kartu Debet, kita bisa menemukan entri yang menyebut PT Bank Digital BCA (d/h PT Bank Royal Indonesia) memegang izin penerbit kartu debet sejak 3 Juli 2009 dengan No. Keputusan 11/448/DASP. Informasi ini juga sempat disampaikan @yobizr menjawab utas saya di Twitter.

Update: Dalam acara Grand Launching blu by BCA Digital yang disiarkan Live di Instagram resminya Kamis, 22 Juli 2021, CEO Blu Lanny Budiati menyebut pihaknya tengah menyiapkan fitur Kartu Debit dan Lending (pinjaman).

Keamanan 🚨

Pembahasan lengkap aspek keamanan bisa dibaca di artikel “Apakah Blu by BCA Digital Aman?”

Privasi: Blu ‘terjangkit’ masalah yang sama dengan LINE Bank: kedua aplikasi sama-sama ‘bandel’ meminta akses lokasi tiap kali nasabah login. Blu bahkan lebih parah. Ada dua permintaan: pada splash screen dan laman login.

Merusak pengalaman pengguna. Ulasan seorang user di Play Store menyebut, “Setiap buka app maksa GPS on ibarat spt buka grab/gojek (buat apa melacak device user setiap open app?)”

Dalam T&C-nya, Blu menyebut permintaan akses GPS “untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan nasabah dalam menggunakan blu.” Namun gak disebutkan secara spesifik penggunaan data itu. Saya ragu jika data ini digunakan selayaknya fitur Location-based security Revolut yang mampu menolak transaksi berdasar kesesuaian geolokasi.

Agaknya, akses GPS terkait dengan fitur Lokasi ATM, yaitu fitur pencari lokasi dan perujuk rute ATM BCA terdekat. Jika benar, mestinya permintaan lokasi bisa dilakukan hanya jika nasabah menggunakan fitur tersebut.

Keamanan login dan transaksi: Blu menjaga laman login dengan password dan SMS OTP (khusus untuk login pertama). Sementara untuk transaksi in app, nasabah diwajibkan menginput PIN.

Mengingat ‘batas’ aliran dana juga merupakan aspek keamanan yang penting, BCA Digital membekali Blu dengan lapis keamanan tambahan berupa fitur Limit Transaksi Harian. Nasabah bisa mengatur sesuai kebutuhan. Secara default, limit ditetapkan sebesar Rp 1 miliar per hari.

Notifikasi instan: Aplikasi Blu sudah dibekali fitur notifikasi instan. Kamu bakal memperoleh pemberitahuan setiap kali ada transaksi keluar dan masuk. Sayangnya, nasabah tidak bisa mengkostumasi notifikasi sesuai preferensi mereka.

Verifikasi biometrik: Blu akan melakukan verifikasi biometrik untuk transfer lebih dari Rp250.025.000.

Biaya Layanan 💲

bluRewards: adalah program reward yang menghadiahi nasabah dengan kuota bebas biaya transfer dan top up e-money (persis program Awards di Jenius, meski tanpa pelevelan). Saat ini nasabah bisa memperoleh bluRewards dengan cara mengundang seseorang untuk menjadi nasabah Blu.

Kamu bisa menemukan menu bluRewards dengan cara membuka menu Simpanan, bluAccount, lalu mengetuk ikon kado di pojok kanan atas.

Biaya pengelolaan rekening: BCA Digital menggratiskan biaya pembukaan rekening, penutupan rekening, admin bulanan, biaya rekening pasif (6 bulan), biaya dibawah saldo minimum, dan tarik tunai tanpa kartu di ATM BCA.

Biaya pengelolaan kartu debit: Blu hanya menggratiskan biaya pembuatan kartu debit (baik virtual maupun fisik) pertama. Untuk penggantian kartu akan dikenakan Rp50.000. Ini akan membebani mereka yang rutin bertransaksi online dan perlu mengganti kartu secara berkala demi alasan keamanan transaksi.

Skema berbeda diterapkan Bank Jago yang menawarkan kuota gratis pembuatan kartu baru sesuai dengan Level Akun (yang ditentukan berdasarkan rata-rata saldo bulanan).

Untungnya, Blu dan Martercard menawarkan E-commerce Purchase Protection untuk setiap transaksi online dengan tanggungan maksimal Rp2.800.000. Nasabah dapat mengajukan klaim melalui laman Mastercard Card Benefits.

Biaya transfer dan top up e-wallet: Untuk 2 bulan pertama, nasabah baru otomatis mendapat Benefit Program Loyalty bluPro kuota bebas biaya sebanyak 20x transfer ke bank lain dan top up.

Nasabah juga bisa menikmati bebas biaya transfer dari BCA ke Blu dan sebaliknya tanpa batas (khusus transfer via BCA Mobile dan ATM BCA).

Pada bulan ke 3 dan seterusnya, untuk dapat menikmati bluRewards berupa kuota gratis 20x transfer, kamu perlu menyimpan saldo rata-rata di bluAccount minimal Rp1.000.000.

Suku bunga: Per 24 Oktober 2023, bluSaving dan bluGether sama-sama menawarkan suku bunga 3% p.a. (per tahun) yang dibayarkan setiap bulan.

Sementara bluDeposit mematok bunga berjenjang mulai dari 3,5% p.a untuk saldo Rp1 juta – Rp10 juta dan hingga 4,75% p.a untuk saldo > Rp1 miliar. Selengkapnya.

Pembukaan rekening 🤳

Kamu perlu memastikan tiga hal sebelum mendaftar. Pertama, usiamu sudah 17 tahun dan punya e-KTP. Kedua, Warga Negara Indonesia. Ketiga, gak punya kewajiban pajak di negara lain.

Setelah itu unduh Blu by BCA Digital di Play Store atau App Store. Pastikan koneksi internet kalian lancar saat mendaftar.

Pengalaman pembukaan rekening: Saya membuka rekening Blu di hari launching. Pengalaman saya bisa dibilang datar. Gak bagus, gak jelek.

Pertama kali membuka Blu, saya disambut karakter 3D berwajah ceria dan optimis, dengan pakaian yang colorful. Saya lalu diminta memverifikasi nomor HP, menginput email dan Kode Referral (pakai kode IPUTU97GN), buat password, dan isi data diri.

Sampailah pada tahap verifikasi video call. Sebuah lagu jingle yang membuat kita berpikir itu sengaja dikomposisi untuk menyiksa pendengarnya akan mengalun menemani antrian kalian. Seberapa lama? Saya sendiri mendengarnya barang 5 – 6 kali. Durasi satu lagu sekitar 2 menit.

💡 Catatan: Verifikasi video call Blu dapat dilakukan setiap hari, namun terbatas pada waktu operasional pukul 08:00 – 20:00 WIB.

Selesai verifikasi. Rekening saya siap kira-kira 30 menit kemudian. Tergantung panjang antrian, estimasi pembentukan rekening bisa makan waktu 1 – 5 jam.

Meski nomor rekening sudah terbentuk (bisa dilihat di laman Home), saya sarankan jangan dulu mentransfer uang ke sana. Saya dua kali gagal transfer dan uang macet beberapa hari. Sebaiknya tunggu sampai kalian memperoleh notifikasi dari Blu yang bisa dicek di bagian Highlight.

Setelah semua penantian itu selesai, kalian siap bertransaksi. Semoga lagu jingle Blu gak terngiang di kepala kalian selamanya.

Penghakiman ⚖️

Awal launching, layanan Blu sungguh makes me blue, begitu lebainya. Banyak fitur penting tidak tersedia (kartu debit salah satunya). Namun seiring waktu, BCA Digital menyempurnakan layanannya dengan pasti.

Mereka sudah menambahkan fitur setor tunai cardless (tanpa kartu debit) via ATM BCA dan dukungan pembayaran Virtual Account BCA. Bisa dibilang Blu telah berhasil ter-BCA-kan.

Terakhir, mereka juga menambahkan fitur kartu debit virtual (bluVirtual Card) dan kartu debit fisik (bluDebit Card). Lengkap sudah.

Penilaian final saya: Jenderal Besar ⭐⭐⭐⭐⭐


Artikel terbit pertama kali pada 13 Juli 2021 dan telah mengalami perubahan beberapa kali demi pengkinian informasi.

66 pemikiran pada “Review Blu by BCA Digital: Awalnya Makes Me Blue, Lama-Lama Seru”

  1. Saya sempet kagum dengan performa appsnya, lumayan kencang dan hampir bikin saya mau jadiin blu sebagai rek utama, tpi ternyata gabisa, fitur masih minim, gabisa tarik tunai di ATM lain, dan yg paling jengkelin sistem reward yg ternyata harus nyisihin 6.500 dlu sebelum transfer, damn

    Balas
    • Komplainnya ngena banget. Tanpa kartu debit, nasabah gak bisa tarik tunai langsung di ATM lain. Mesti transfer sana-sini dulu.

      Balas
  2. Saya harap nanti (kalau ada) kartu debitnya nggak kalah lucu-lucu kaya si Garis, sekalian juga diberikan tambah promo apaaa gitu, ini pembukaan nggak ada promo apa-apa ya kaya si garis lagi? *ngarep ngarep alias ngarepnya dobel

    Btw berkat post ini saya jadi tahu kalau inisial nama itu bisa diklik dan mengarah ke pengaturan profil, saya kira cuma pajangan :”))))))

    Balas
    • Ngehahaha efek keimutan hakiki Garis Friends. Coba cek SOL Shinhan, Kak. Kartunya imut juga. Blu ini gada promo gitu. Awalnya sempet ada promo bonus pembukaan rekening, gak sampe sejam halaman promonya ilang. Bonusnya diganti bluRewards.

      Kurang intuitif emang, Kak. Kurang ada petunjuk/tour pas awal kita buka app-nya.

      Balas
  3. Pengen buka, setelah baca ini, oke skip dulu 🙂 padahal dari dulu penasaran sama ekosistem BCA yg katanya luas dan stabil

    Balas
    • Tunggu aja seenggaknya sampe doi ngeluarin kartu debit. Sebenernya model branchless gini kan yang susah setor tunainya. Mereka berasumsi nasabahnya bakal dikit ngelakuin transaksi setor tunai. Nah, potensi jaringan ATM BCA yang maha luas malah belum dimanfaatin buat setor tunai sama Blu (meski keduanya entitas terpisah, ya).

      Balas
      • Buat kasus ini agak susah karena bcas sendiri jg ga bisa setor di atm bca (sejauh ini hanya bnis yang bisa setor itupun banknya kena merger dan ga bisa lagi)

      • Kalo BCAS bisa dimengerti, karena mungkin ada pertimbangan penghalang citra Syariah vs Non-syariah. Tapi gak begitu dengan BCA Digital. Yang juga bikin ekspektasi jadi lebih tinggi, ya karena belakangan wacana bank digital yang serba seamless lagi in banget. Jadinya “tuntutan” lebih kenceng ketimbang sodara syariahnya.

    • Blu ini aplikasi besutan BCA Digital, anak usaha BCA yang beroperasi secara full digital, Kak. BCA Digital ini entitas perusahaan yang berbeda/terpisah dari induknya. Sementara MyBCA itu aplikasi e-banking khusus untuk nasabah BCA (induknya).

      Balas
    • Free admin withdraw ini sebetulnya tergantung Bank Penampung reksa dana, Kak. Kalo ada yang pake BCA Digital jadi Bank Penampung, ya bisa gratis. Tapi, sejauh ini, belum ada hahaha.

      Balas
      • Saya rasa nggak. Ada ketentuan begini di Blu: “dari BCA bebas biaya apabila transfer via BCA mobile & ATM BCA.” Saya gak yakin Bank Kustodian/Penampung pakai dua kanal tersebut.

        Tapi coba saja, siapa tahu bisa hehehe.

  4. “BCA konvensional plus steroid” itu istilah yang pas buat expektasi saya pada bank ini wkwkw. Pengen ganti dari paspor BCA tapi layanan yang paling sering saya gunakan seperti virtual account dan setor tunai belum bisa.. oh well.

    Balas
    • Hahaha wajar sih. O iya, kalo dari paparan pas grand launching BCA Digital, fitur baru yang paling deket ditambah itu kartu debit. VA dan setor tunai belum disinggung. Yang tabah hahaha.

      Balas
      • Tiap beberapa bulan saya cek lagi post ini, berharap ada update, dan…

        Update 11/4/22: Ada banyak peningkatan layanan. Blu kini telah mendukung transaksi setor tunai cardless (tanpa kartu debit) via ATM BCA dan pembayaran dengan Virtual Account BCA.

        Everything I wanted, wkwkwkw. Sekarang saatnya mencoba BCA digital.

  5. Nomor rekening nya sama dengan rekening BCA konven ga ya..? Jadi misalnya ada yg mau transfer ke rek BLU terdeteksi nya rekening BCA konven kayak jenius dgn BTPN?

    Balas
    • Beda, Kak. Meski sama-sama isi “BCA” di namanya, entitas bank BCA Digital sebetulnya terpisah dari induknya (BCA). Operasionalnya terpisah. Blu itu produk tabungan dari BCA Digital, bukan produk tabungan dari BCA.

      Beda kasus dengan Jenius. Kalo Jenius itu kan masih produk tabungan langsung dari BTPN (satu entitas perusahaan dan operasional).

      Balas
  6. Saya mau tanya terkait blugether, apakah 1 kantong bisa banyak creator? Harapannya sih yang bisa tarik lebih dari 1 orang (dengan notifikasi ada yang tarik tentunya).

    Saya baru baca ini setelah buat Jago, dan di Jago yang menarik adalah shared pocket nya. Lalu saya juga terbayang beberapa senior dengan rekening utama BCA dan memilih lebih mending bayar 6500 daripada ribet pakai Flip. Kalau transfer dari BCA gratis, mungkin ini menarik juga dan lebih bagus dari Jago.
    Toh untuk use case saya, saya belum perlu debit BCA. Jauh lebih banyak ATM Mandiri dan Bersama di daerah rumah dan kantor saya.

    Balas
    • Belum bisa, Kak. 1 Kantong cuma bisa 1 creator. Padahal kalo bisa, bagus banget buat “rumah tangga” ini mah.

      Nah, ini jelas keunggulan Blu. Gretong transfer dari BCA. Untuk tarik tunai pun bisa dilakukan cardless di ATM BCA. Rasanya lebih cocok ini sih buat Kakak.

      Balas
  7. Bang, blusaving itu sama kaya tabungan flexi jenius/city of tmrw uob ga? Maksudnya itu bisa diambil kapanpun ato hanya bisa diambil setelah target (nominal/waktu) tercapai? Kalo diambil sebelum target tercapai, itu kena penalti ga? Bunganya masih dapet ato angus? Mohon pencerahannya, thank you @orangkamar

    Balas
    • Yap, sama persis dengan dua produk itu, Kak. Gak ada komitmen ketat. Bisa setor-tarik kapan aja tanpa penalti. Bunga pun dihitung seperti biasa. “Target” hanya berfungsi sebagai penanda tujuan menabung, membantu nasabah menghitung progress tabungan. Kakak juga bisa ubah pengaturan bluSaving nantinya. Sangat fleksibel.

      Balas
  8. Gue saldo bisa dinolin ko gan, begitu dapet reward pembukaan yang 25k lgsg gw 0in, hehe. Bagi gue si keunggulan utama bisa ambil duit di atm bca ya, jadi meski ga dapet atm, msh oke lah. Ttp si bagusan dpt atm ye, hehe. Trus ambil duit di atm juga agak ribet si ktn harus masukin pelanggan yg lumayan panjang, salah satu angka langsung gagal, wkwkwk.

    Balas
    • Yang saya maksud gak bisa “dinolin” (saya pakai tanda petik) itu untuk transfer ke bank lain, Kak. Karena perhitungan reward persis cashback, dana dipotong dulu baru nantinya dikembalikan. Kalo dipakai transaksi, misal QRIS/pembayaran, ya bisa dinolin. Atau saya kelewatan sesuatu, ya? Apa ada ketentuan baru?

      Setuju, Kak. Apalagi kalo perlu tarik tunai di ATM lain, ya gak bisa. Berita baiknya, blu lagi ngembangin fitur kartu debit/ATM. Itu sudah dikonfirmasi CEO-nya langsung.

      Balas
      • Kemarin si saya transfer ke shinhan ga dipotong dulu 6500 ya, mgkn aturan baru kak, hehe. Moga2 debit bs keluar ya. Sayangnya blu baru bs cardless withdrawal di atm bca, ga bisa cardless deposit alias cdm, kalo bisa si makin yahud. Setor makin gampang. Trus jg seharusnya dia ada top up flazz ya. Ini emoney malah gopay dan ovo, hehe

      • Wah, bener Kak! Barusan saya cek. Berarti ketentuan penggunaan bluRewards sudah berubah. Thanks infonya, ya. Artikel segera saya update.

        Kayaknya Kak Bambang ni nasabah existing BCA, ya? Hehehe. Yap, integrasinya masih terbatas. Tapi kek CEO BCA Digital bilang, “Tunggu tanggal mainnya.” Keknya mereka lagi main “genit-genitan” sama nasabah & calon nasabah.

      • Terkait saldo minimum ini ane akhirnya googling trus mampir di artikel ini. Jadi fixed ya, misal di rekening ada saldo 100 rb, bisa kita ambil semua di ATM BCA? Ane sih buka account blu ya alesan utama ini buat bisa withdraw cash gratis. Belum pernah nyoba isi saldo karena takut nggak bisa di-nol-kan saldo rekeningnya.

      • Bisa dinolkan kok, Kak. Gak ada saldo mengendap, gak ada fall below fee (biaya di bawah saldo minimum). Gasken.

    • Yap, persis Jago di Gojek/Bibit. Mantep nih makin ketat saingannya.

      Nanti aku tambahin infonya di sini aja, deh. Kalo ada waktu mungkin aku jadiin artikel tersendiri, ya. Thanks infonya!

      Balas
    • Thanks infonya, Kak. Aku update app Blu setelah baca komenmu. Dan beneran lho, VA ketiga ewallet itu gak dikenali. Responsnya “Yakin nomornya udah bener?” Cek lagi yuk!”

      Fitur baru rilis, tapi udah error.

      Balas
  9. bang maksud dari suku bunga 3% p.a (per tahun) yang dibayarkan setiap bulan itu maksudnya gimana ya?

    apa misal saya nabung 1.000.000 terus 1 juta itu diakumulasikan jadi 1 juta 200 ribu gitu bang?

    Balas
    • Kurang pas. Begini contoh perhitungannya, Kak: Kamu punya tabungan Rp1 juta. Bunga yang didapat adalah Rp1 juta x 3% = Rp30 ribu. Itu dalam 1 tahun. Tapi karena bunga dibayar per bulan, hasil pengkalian bunga tadi (Rp30 ribu) dibagi 12 untuk dapat hasil per bulan. Hasilnya Rp2.500.

      Jadi dari tabungan Rp1 juta itu, kamu bakal dapet bunga Rp2.500 per bulan.

      Jika dibayarkan per hari (kayak SeaBank atau Neobank), total perolehan bungan tahunan tinggal dibagi 365 hari.

      Kamu bisa juga menghitungnya gini: Bunga per bulan = bunga p.a. (3%) / jumlah bulan (12) = 0,25% per bulan. Bunga per bulan = 1 juta x 0,25% = 2.500.

      Balas
  10. Kak, mau tanya dong. Agak gak nyambung dengan artikelnya. Kalau cairin reksa dana di Bibit yang bank penampungnya BCA ke BCA Digital, kena biaya gak ya?

    Udah ditanyain ke pihak Bibit, BCA, sama BCA Digital pada gak jelas jawabannya.

    Balas
  11. Saya nru instal blu,sy onlineshop jd perlu rek terpisah dr bca tp mau nya free adm segala2 krn rek utama ya bca. Pembayaran juga kebanyakan via bca. Jd cocok gk bt saya klo mau pakai blu bt trf dana penjualan dr rek utama bca ke blu?

    Balas
  12. setelah menjelajahi blog ini selama beberapa waktu, akhirnya ane nemu satu aplikasi yg ane sempat familiar waktu kuliah di Eropa dan disebut di sini: Revolut!

    jujur ane masih ga paham, bedanya bank digital ini dgn sesuatu macam Revolut/Wise. tapi satu hal yg pasti, siapapun yg pernah sekali coba pake Revolut, dipastikan bakal gamon atau susah move-on setelah balik ke tanah air!

    aplikasinya lengkap banget dari rekening, deposito, saham, forex, komoditas, bahkan crypto! pun catatan mutasi terlengkap dari apapun yg ane pernah temukan—satu transaksi ga cuma bisa lihat jumlah uang dan nama merchant, bahkan geolocation dan attach bon/struk juga bisa!

    fitur lain yg barangkali bisa diikuti bank digital di indo, yakni kartu digital sekali pakai. sebenarnya ini sama macam fitur BNI debit online atau VCN, tapi ya secara aplikasi dan performa butut banget si BNI mobile. fiturnya berguna banget buat one-time payment macam pesen tiket Ryanair tanpa perlu ribet OTP, cukup otorisasi lewat aplikasi.

    terakhir, yg bikin ane paling kangen adalah fitur bayar di EDC lewat NFC hape. Wise jg bisa namun perlu pasang Apple/Google Pay. SimplePay by OTP (bank Hongaria) jg bisa memanfaatkan NFC hape buat bayar di EDC lgsg dari debit online di aplikasinya tanpa perantara Google Pay. ane berharap fitur demikian bisa diboyong ke bank digital, atau setidaknya para e-wallet dgn upgrade fitur simpan kartu debit yg sudah tersedia. jauh lebih efisien dan luring ketimbang QRIS yg ribet.

    Balas
    • Wah, makasi sudah berbagi pengalamannya dengan Revolut!

      Di sini, saya cuma menyorot permintaan akses lokasi di Blu. Awalnya, aplikasi bakal minta akses lokasi tiap kali nasabah login (hal ini sudah dihilangkan di aplikasi versi berikutnya), dan membandingkan penggunaan akses lokasinya dengan Revolut. Itu saja.

      Pantesan susah move on, ya 😅 Selengkap itu, euy. Berbagai detil itu bikin nasabah jadi punya sense of control yang baik atas akun dan transaksinya.

      Setuju, kartu sekali pakai gini juga lebih aman kan. Tapi emang, di Indo aplikasi penyedia layanan begini masih kerasa purba hahaha.

      O iya, CIMB juga punya kartu sekali pakai gini.

      NFC ini emang unggul di kemudahan transaksi. Cocok sih buat merchant gede (mereka sanggup bayar). Cuma kalo kita geser sedikit fokusnya ke soal adopsi (sori yak melenceng dari poinmu), gambarannya jadi beda. Di Twitter sempat ada obrolan menarik soal QRIS. Pendeknya, transaksi yang perlu penggunaan mesin EDC kurang inklusif, sebab mesin EDC terhitung mahal bagi merchant-merchant Indo yang kebanyakan skalanya mikro dan kecil. QRIS adopsinya lebih baik karena sebaliknya berbiaya murah. QRIS lebih efisien bagi merchant, meski tidak selalu untuk pembeli. Jadi kupikir emang perlu kompromi. Toh tujuannya memfasilitasi transaksi non-cash. Di tempatku, misalnya, aku bahkan bisa beli sate gerobak pakai QRIS 😊 (meski jujur saja pedagang gak jarang keliatan agak enggan sih, mungkin karena uang kadang baru masuk H+1).

      Balas
      • bner juga ya, jadi paham perspektif dari merchant, ga cuma ane sebagai konsumen.

        ini contoh detail transaksi yg ane maksud, tapi entah kenapa geolocation-nya ga muncul, cuma alamat doang. apa karena dah balik ke indo ya?

        ane juga lupa sebut fitur split bill yg di kiri atas itu, buat nagih temen yg patungan trus lupa bayar. barangkali ada bank digital indo yg udah punya fitur begini?

        oiya, baru inget jg waktu bikin kartu debit digital itu. baik yg permanen maupun sekali pakai, ditawarin dua opsi dong, mau bikin VISA atau MC. emg pengaruhnya apa ya? dan kenapa macam VCN BNI ga beri opsi gini juga? masi jadi pertanyaan bagi ane

        nah, ane jg bner bener ga paham sebesar apa beban EDC ke merchant, karena dari retail gede kek Tesco sampe Doner pinggir jalan pun sedia EDC di Hongaria. tapi emang, anehnya adopsi ini ga merata, bahkan di Jerman pun susah banget cari merchant yg pake EDC.

        pernah suatu kali perjuangan sampe ke 5 ‘warung’ Doner di Berlin, semua cuma terima tunai, ujungnya ane nyerah dan malah ke KFC. vending machine juga banyak yg cuma terima koin, padahal di Hongaria bisa tap contactless bahkan kadang slot koinnya diselotip dan ditulis ‘rusak, pake kartu aja’

        emg pada akhirnya, keluh-kesah ane perihal QRIS ini lebih ke proses adaptasi ulang yg secara teori mudah, semua punya hape berkamera=semua bisa bayar tanpa tunai, tapi secara penerapan ga mulus karena seringkali kamera dan jaringannya yg lemot, dan pusing sendiri akan banyaknya merchant yg masi pake multiple QR berjejeran di kasir padahal semuanya udah QRIS. jadi makin penasaran, kenapa bukan e-money aja ya yg digalakkan?

      • Sori, selang lama baru jawab ya.

        Wah, detil banget ya. Enaknya, bisa kita lengkapi pake foto resinya. Emang best sih ini.

        Saat ini aku tahunya Jenius aja yang nawarin fitur Split Bill di Indo. Bahkan Jago belum ada beginian.

        Soal opsi Visa & MC, asumsiku sih itu balik ke keperluan nasabah. Kadang ada merchant yang hanya menerima satu processor (entah Visa atau MC). Bank juga kadang hanya kerjasama dengan satu di antara mereka. Jadi, kalo lebih bayak opsi yang ditawarkan bank, berarti jaringan mereka lebih luas.

        Kalo di Indo, setidaknya kulihat ada dua ‘cegukan’ adopsi EDC (aku lihatnya dari merchant kecil/UMKM): 1) Bagi sebagian merchant MDR alias biaya transaksi EDC sebesar 1,9% – 3,25% terasa besar. Itu belum biaya administrasi EDC dan biaya beli mesinnya. Bandingin dengan MDR QRIS yang cuma berkisar 0% – 0,7% dan hanya perlu cetak kode QR (yang biasanya gratis dari pihak penyedia layanan). 2) Settlement transaksi tidak real time. Seringkali, dana transaksi baru masuk sehari kemudian. Bagi bisnis kecil, ini derita hehe.

        Wah, menarik soal gimana warga Jerman nanggepin teknologi transaksi non-tunai. Dokumenter pendek dari DW sempat bahas ini. Agaknya, mereka khawatir soal privasi — apalagi dulu mereka sempet ngalamin state surveillance.

        Masuk semua keluh-kesahnya, Kak. Masih sering ngalamin, “Ini gak bisa pakai QRIS A, mesti QRIS-nya B.” Padahal satu kode. Apalagi soal konektivitas. Ya, pendeknya gak bisa ngandelin cashless tok. Nah, soal e-money itu, aku sendiri penasaran. Mungkin kita perlu ubek blueprint sistem pembayaran BI. Aku belum sempet baca tuntas.

    • serem gmn sis? serem kek banknya rugi bangkrut gulung tikar trus sisa duidnya dibawa lari gt? trus wajah BCA mau dibawa ke mana klo gitu caranya🤦

      coba aja dulu deh, toh bahkan bluRewards fasilitas gratis transfer bulanannya bakal dapet tanpa prasyarat minimum saldo selama 2 bulan awal, persisnya supaya calon nasabah yg nganggep “serem” begini ga kuatir sejumlah 1jt bakal ngilang sendirinya💁

      ditambah ga ada minimum saldo mengendap dan admin bulanan, nyatanya ini macam free trial selama 2 bulan. ntar klo “serem”-nya masih bertahan, tutup aja rekeningnya toh jg tanpa biaya dan ga perlu ribet ke kancab🙃

      Balas
    • Suku bunga 4% p.a (per tahun) itu hanya bisa didapatkan jika Anda mendepositkan uang Anda sebesar Rp100.000.000,00 atau lebih di blu.

      Jika kurang dari itu, Anda hanya mendapatkan suku bunga dengan maksimal sebesar 3,75% p.a atau 3,50% p.a jika kurang dari Rp10.000.000,00 yang mana masih sesuai dengan ketentuan LPS sampai 31 Januari 2023 nanti.

      Balas
  13. Sekarang di blu udah ada kartu debit virtual, fitur tersebut bernama “bluVirtual Card” dan menggunakan Mastercard di saat bank digital lain masih pakai VISA, serta mendukung 3D Secure juga.

    Bisa digunakan di pelbagai layanan/aplikasi yang mendukung Mastercard, seperti: Tokopedia, Shopee,
    Bukalapak, Lazada, Grab, Gojek, Netflix, PayPal, Stripe, Google Play, Epic Games, Steam, dll.

    Sayangnya kartu debit virtualnya cuma ada 1 saja, untuk mengganti kartunya kamu harus bayar Rp50.000,00 per penggantian.

    Dan, bluVirtual Card langsung terhubung dengan bluAccount, tetapi kamu bisa memblokir kartu dan membukanya kapan aja.

    Balas
  14. Untuk soal keamanan, meski blu by BCA Digital ini merupakan bagian dari Grup BCA, sayangnya blu malah menggunakan metode OTP melalui SMS agar dapat masuk ke dalam akun banknya, tidak seperti BCA mobile yang harus mengaitkan kartu SIM penggunanya terlebih dahulu.

    Sudah gitu, setelah memasukkan kode OTP dan berhasil login, blu malah tidak menanyakan apa pun ke penggunanya atau tidak adanya pertanyaan keamanan yang ditanyakan kepada penggunanya, udah langsung masuk begitu saja. Sehingga, pengguna bisa saja pindah ke perangkat lain dengan bebasnya, lebih bebas daripada saat memindahkan akun BCA mobile ke perangkat lain yang kartu SIM dari perangkat lamanya harus terpasang terlebih dahulu ke perangkat baru.

    Hal seperti ini menurutku pribadi kurang aman juga, selain membuat pengguna lain dapat menggunakan akun bank pengguna/korbannya, SMS juga dikenal kurang aman karena memiliki celah sejak lama dan tidak terenkripsi, sehingga pengamanan OTP menggunakan SMS merupakan pengamanan yang paling lemah.

    Alatnya juga tidak perlu terlalu mahal, salah satunya pelaku cuma perlu membuat aplikasi yang bisa membaca SMS dari jarak jauh -> Kemudian aplikasi tersebut disebar (entah melalui WA, Medsos, dll) -> Korban menginstal aplikasi tersebut dan mengizinkan semuanya -> Pelaku mencoba login menggunakan akun bank korban dan melihat kode OTP-nya melalui SMS -> Voila! Sang pelaku berhasil menggunakan akun bank korbannya. Kalau mau, bisa saja menggunakan alat penyadap khusus agar lebih instan, cuma alatnya mahal.

    Kasus seperti ini sudah pernah terjadi, yang mana pelaku penipuan mengatasnamakan pihak J&T menyarankan korbannya untuk menginstal aplikasi tersebut di WhatsApp dan saldo rekening bank korban lenyap beberapa waktu kemudian setelah korban menginstal aplikasi tersebut, ini cukup ramai diperbincangkan di Facebook. (Tenang saja, si korban tidak memakai “blu by BCA Digital” kok, jadi blu belum kena di sini)

    Saya harap BCA Digital ke depannya lebih menyadari masalah ini, minimalnya dengan menambahkan pengamanan login ala BCA mobile sebagai opsi untuk mengamankan akun bank penggunanya di blu ketimbang menggunakan OTP melalui SMS yang dinilai kurang aman.

    Balas
    • Maaf, pernyataan di bawah ini:

      Sudah gitu, setelah memasukkan kode OTP dan berhasil login, blu malah tidak menanyakan apa pun ke penggunanya atau tidak adanya pertanyaan keamanan yang ditanyakan kepada penggunanya, udah langsung masuk begitu saja.

      Terutama pada kalimat “udah langsung masuk begitu saja” itu saya ralat, karena begitu berhasil memasukkan kode OTP-nya, ternyata blu menanyakan kata sandi akun banknya terlebih dahulu, jadi tidak langsung masuk begitu saja.

      Namun tetap saja, bahwa OTP melalui SMS itu memang kurang aman dan pelaku bisa saja mengumpulkan informasi/data-data lain (entah itu melalui aplikasi palsunya, WA, dll), jadi tidak sekadar mengumpulkan SMS melalui aplikasinya saja.

      Jika Anda penasaran mengenai kasusnya, silakan kunjungi referensi di bawah ini:

      https://www.facebook.com/ramaergece.kcity/posts/pfbid02t7fzGAJhEryJ6kWnbekXvio4QY3SKMhUdsp7DJc8jsm1Bf5HCx7ndF5fq2gw1q1klhttps://kask.us/iNDz5
      Semenjak saya menuliskan balasan ini (pada tanggal 27 November 2022), kasus seperti ini terjadi lagi, kalau penasaran sama kronologinya, silakan kunjungi alamat URL berikut:

      https://www.facebook.com/suparman.ibnufazaizza/posts/pfbid0THxVerB3pC4VBYMz1Mmj7USzxykveQbBwTDnZVwNnrDJ7QGtpNCKWgvDSebJhJPulhttps://github.com/kamarkamsib/membicarakan-penipuan-online
      Kasus yang saya bahas di atas/yang saya jadikan contoh itu memang kasus penipuan semua, mungkin ini bisa diredam dengan edukasi ke pengguna bank agar tidak sembarangan menginstal aplikasi, tidak sembarangan klik tautan, tidak sembarangan memberikan data pribadi/informasi penting ke orang asing, dll.

      Namun, itu belum sama pembobolan yang dilakukan oleh pelaku lain nantinya, seperti menggunakan alat penyadap khusus, yang biasanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja (karena alatnya mahal).

      Jadi, selain edukasi ke pengguna bank, saya harap BCA Digital juga nantinya tidak abai dan tetap meningkatkan keamanan pada sistem perbankannya, terutama dengan menambahkan pengamanan login ala BCA mobile seperti yang saya bahas sebelumnya ketimbang menggunakan OTP melalui SMS.

      Balas

Tinggalkan Balasan