Review Bank Aladin: “Lampu Ajaib” di Segmen Syariah (Kesan Awal)

Review Bank Aladin Syariah - Bank digital syariah

Lampu ajaib, jin, Will Smith, dan karpet terbang (jika nonton versi Disney) – itu imaji yang selama ini nempel di benak saya tentang Aladin. Sejak 2021 lalu, imaji lain mulai muncul, yakni bank syariah. Kok bisa?

Itu tak lain karena pada pertengahan 2021 terbit berita tentang bank baru bernama Bank Aladin Syariah. Beritanya cukup ramai. Menurut berita itu, bank ini bakal dikembangkan menjadi bank syariah modern berbasis digital – full online, tanpa kantor cabang.

Nah, pada awal 2022 versi beta dari aplikasi bank tersebut akhirnya bisa diunduh di Play Store dan App Store. Beberapa waktu lalu, seorang pembaca blog ini menghubungi saya, berkata, “Review Bank Aladin Syariah dong!”

Dan di sini kita sekarang: berkenalan dengan Aladin – yang bank syariah lho ya.

Disclaimer: Aplikasi Aladin masih versi beta. Fitur-fitur yang tersedia masih dalam pengembangan sehingga ulasan ini bersifat “sekadar mengingatkan.”

👍 Fitur unggulan: Sub-rekening tabungan Ala Impian, kuota gratis transfer dan tarik tunai, bebas biaya bulanan, dan pembukaan rekening yang mudah.
👎 Kelemahan: Kartu debit belum bisa dipakai transaksi online, belum mendukung pembayaran QRIS, belum ada PPOB.
❤️ Cocok untuk: Mereka yang memerlukan rekening syariah dengan kebijakan biaya luwes.

Lompat ke bagian: Produk Aladin 🧞Aplikasi 📱Keamanan 🚨Biaya 💲Pendaftaran 🤳Penghakiman ⚖️

Sekilas tentang Bank Aladin Syariah 👋

Bank Aladin Syariah adalah perusahaan terbuka yang didirikan pada 16 September 1994 di Jakarta dengan nama Bank Maybank Nusa International sebagai joint venture antara Malaysia dan Indonesia.

Bank yang dijuluki sebagai “Bank Murni Digital Syariah Pertama” di Indonesia oleh CNBC Indonesia ini telah beberapa kali berganti nama seiring perubahan pemilik saham.

Ketika IPO pada tahun 2021, perusahaan menggunakan nama Bank Net Indonesia Syariah – nama yang hanya bertahan dua tahun saja.

Pada 3 Juni 2021, perusahaan berganti nama lagi. Kali ini menjadi Bank Aladin Syariah. Perubahan nama tersebut adalah hasil keputusan RUPSLB Bank Net Indonesia Syariah pada 7 April 2021.

Kronologi nama 🏁 Maybank Nusa International (1994), 🏃 Bank Maybank Indocorp (2000), 🌠 Bank Maybank Syariah Indonesia (2010, bank mulai beroperasi dengan prinsip syariah), 🕌 Bank Net Syariah (2019), dan 🧞 Bank Aladin Syariah (2021).

Btw, kok pakai nama Aladin sih? Begini penjelasan Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi: “Jika dilihat suku katanya, Aladin memiliki arti yang mendalam. Ala berarti dengan atau di atas. Sedangkan Din berarti way of life atau faith.”

Menyandang nama dengan makna demikian baik dan beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah, bank yang berdiri pada 1994 ini berjanji akan membantu “Kelola Keuangan Kamu Dengan Hati Tenang” – btw, itu jargon mereka.

Tak hanya ganti nama bank, nama pemegang saham pun ternyata ikut berubah. Pada September 2021, pemegang saham pengendali Bank Aladin mengubah namanya dari PT NTI Global Indonesia menjadi PT Aladin Global Ventures.

Untuk diketahui, beneficial ownership Bank Aladin adalah taipan bernama John Dharma J Kusuma. Ia adalah petinggi dari PT Nojorono Tobacco International, pabrik rokok dengan merek Minak Djinggo dan Class Mild.

Update: Pada 16 Februari 2022 Aladin mengumumkan kerjasama dengan Evermos, sebuah platform reseller yang menjual produk-produk muslim Indonesia. Aladin dikabarkan akan membuka “akses pendanaan berbasis syariah” untuk reseller dan mitra UMKM Evermos.

Produk Bank Aladin Syariah 🧞

Bank Aladin Syariah menawarkan dua produk tabungan: Ala Dompet dan Ala Impian. Keduanya menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.

Pada laman Pusat Bantuan Aladin dijelaskan bahwa dalam akad Mudharabah Mutlaqah, “pemilik usaha bebas untuk menginvestasikan dana pemilik modal pada usaha-usaha apapun selama itu tidak bertentangan dengan prinsip syariah.”

Akad ini juga tidak mengingat nasabah dengan jangka waktu simpanan tertentu. Dengan begitu, nasabah bisa menarik dana kapanpun.

Penting: Mulai April 2022, Aladin akan menetapkan saldo minimum Rp1.000 untuk semua rekening. Saldo yang dapat ditransaksikan adalah saldo setelah dikurangi saldo minimum (mengendap). Saldo minimum hanya dapat diambil jika kamu menutup rekening Aladin.

Ala Dompet: adalah rekening utama atau rekening transaksi yang diperoleh nasabah setelah membuka rekening. Dimaksudkan untuk keperluan transaksi sehari-hari, Aladin melengkapi Ala Dompet dengan kartu debit GPN – yang sayangnya belum bisa dipakai transaksi online.

Dengan menyimpan uang di Ala Dompet, nasabah akan memperoleh bagi hasil dengan nisbah 15% (selengkapnya lihat bagian Biaya dan Bagi Hasil di bawah).

Ala Impian: merupakan sub-rekening tabungan berimbal hasil lebih tinggi (nisbah bagi hasil nasabah 60% atau setara dengan 3% per tahun).

Nasabah dapat membuat hingga 20 Ala Impian yang aktif pada saat bersamaan – amat berguna untuk memplot tabungan sesuai tujuan kamu.

Seperti halnya Kantong Nabung Bank Jago, masing-masing Ala Impian juga dilengkapi nomor rekening tersendiri. Itu artinya nasabah dapat menerima transfer dana dari bank lain langsung ke Ala Impian tanpa perlu “mampir” terlebih dulu di rekening transaksi Ala Dompet.

Kartu debit GPN Bank Aladin Syariah.

Kartu debit: Nasabah memperoleh kartu debit berlogo GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) dengan 19 digit nomor, bukan 16 digit seperti umumnya.

Sejauh ini, saya belum menemukan online merchant yang mendukung kartu debit dengan nomor 19 digit, sehingga praktis kartu GPN Aladin belum dapat digunakan transaksi online.

Kartu debit dapat diaktivasi sendiri langsung dari aplikasi. Selain itu, nasabah juga bisa memblokir kartu, mengganti PIN, dan memesan kartu baru dari aplikasi.

Enaknya, nasabah tak perlu pusing memikirkan masa aktif kartu debitnya. Sebab Aladin akan otomatis mengirim kartu debit baru 30 hari sebelum kartu kalian kadaluarsa.

Aplikasi 📱

Per 4 Februari 2022, aplikasi Aladin telah diunduh lebih dari 100 ribu kali di Google Play Store dengan rating 4.8 – nilai ini termasuk tinggi untuk aplikasi perbankan baru.

Sayangnya di App Store nasib Aladin justru beda sungsang. Aladin hanya diganjar nilai rata-rata 4,1 dari 56 penilaian.

Tampilan aplikasi Aladin.

💬 Apa kata pengguna?

Banyak nasabah mengaku kesulitan mengisi saldo Aladin dari bank lain. Bagus Guntur F, misalnya, mengeluh, “Tidak bisa isi saldo dari [mobile banking] bank lain atau Flip karena belum terdaftar nama Bank-nya.” Hal serupa dialami Septian D yang mencoba dari aplikasi mBCA dan BSI.

Padahal, sebagai bank tanpa cabang dan jaringan ATM sendiri – pendeknya, sulit melakukan setor tunai – opsi transfer dari bank lain mutlak diperlukan.

Pengguna juga mengeluhkan lamanya proses verifikasi (“sudah seminggu lebih tidak ada kabar dan tidak bisa login,” kata seorang pengguna versi iOS) dan masalah SMS OTP yang tak kunjung masuk.

Positifnya, secara umum pengguna menyukai proses pendaftaran yang dinilai efisien dan cespleng. “Proses onboarding-nya cepat dan mudah. Kartu ATM-nya juga sampai dengan cepat,” kata Titi K

Selain itu, mereka memuji kecilnya ukuran aplikasi Aladin. Seperti kata Farah Devina, “… ukuran aplikasinya juga kecil baget cuma 13Mb, jadi gak resah hapus-hapusin aplikasi lain.”

Namun tidak sedikit ulasan positif terasa sangat off. Misalnya, seorang user versi Android yang mengklaim aplikasi Aladin “bisa digunakan dalam situasi apapun.” Pertanyaan: Anda serius? Dalam wujud early access yang saat ini hanya bisa dipakai transfer itu?

✔️ Kelebihan

Ekosistem: Pada 7 Juli 2021, Aladin mengumumkan kerjasama dengan jaringan ritel Alfamart (pdf) untuk mengembangkan “layanan perbankan yang menggabungkan elemen online dan offline.” Kerjasama ini potensial menghadirkan fitur-fitur seperti tarik-setor tunai via kasir dan integrasi metode pembayaran.

Perlu diketahui, saat ini Alfamart mengoperasikan lebih dari 15.000 toko di seluruh Indonesia, membuatnya menjadi mitra yang strategis bagi Aladin.

Tampilan aplikasi fresh: Warna biru dan hijau menyala secara dominan membetot mata – tidak ada kesan berebut perhatian. Belum lagi ilustrasi ciamik bergaris tegas yang membantu nasabah menjelajahi informasi ringkas di dalam aplikasi. Perpaduan semuanya membuat aplikasi tampak dinamis, ceria, dan muda.

Desain yang menolak citra bank syariah yang selama terkesan kaku dan tua. Desain aplikasi Aladin jelas sebuah penyegaran di segmen syariah.

Kuota gratis transfer dan tarik tunai: Aladin menerapkan tiering berupa saldo rata-rata bulan sebelumnya untuk benefit kuota gratis transfer dan tarik tunai.

Meski begitu, batas minimum yang ditetapkan Aladin terhitung kecil, yakni hanya Rp500.000. Bandingkan dengan Jenius, Digibank, Blu, Nyala, PermataMe, atau Octo Saver – hampir semuanya menetapkan saldo rata-rata atau saldo sebelum transaksi di atas Rp1 juta.

Pembukaan rekening efisien: Proses onboarding didesain dengan sangat ramah. Perintah dan arahan pendaftaran disajikan secara ringkas dan jelas. Kita tidak perlu lagi mencari tutorial dari pihak ketiga hanya untuk mengerti tahap pendaftaran. 

Pengisian data e-KTP dilakukan secara otomatis setelah foto e-KTP berhasil diunggah, demikian juga verifikasi liveness yang hanya memerlukan pemindaian wajah.

Secara keseluruhan, pendaftaran hanya memerlukan waktu kurang dari 10 menit. Sementara pengiriman kartu memakan waktu 5 hari dalam kasus saya.

Ini permulaan yang bagus buat Aladin – tak ada kendala pendaftaran di awal peluncuran seperti yang dialami LINE Bank maupun Jago.

Sub-rekening Ala Impian: Agaknya sudah menjadi norma umum bagi bank digital untuk memiliki fitur sub-rekening tabungan yang menawarkan nisbah bagi hasil yang lebih tinggi (bunga dalam hal bank umum). Itu juga yang dilakukan Aladin melalui rekening tabungan Ala Impian.

Ala Impian menawarkan nisbah nasabah sebesar 60% atau setara dengan 3% p.a. di bank umum. Cukup tinggi.

Selain itu, Ala Impian juga menyediakan opsi menabung: Nabung dengan Target dan Nabung tanpa Target. Jika pilih opsi “dengan target,” aplikasi bakal menampilkan “Saran menabung” dengan nominal tertentu setiap bulannya, sesuai besaran target kita.

❌ Kekurangan

QRIS: Meski menawarkan kartu debit, saya cenderung menunggu Aladin menambah metode pembayaran pindai QRIS. Sebab itu jauh lebih praktis. Dewasa ini, handphone seakan jadi perpanjangan diri kita: HP hampir pasti di tangan, tidak demikian dengan dompet dan kartu debit.

Setor tunai: Satu-satunya opsi pengisian saldo rekening Aladin saat ini hanyalah transfer dari bank lain – itu pun banyak dikeluhkan pengguna, seperti saya sampaikan di atas. Belum ada fitur setor tunai, sesuatu yang mungkin bakal dihadirkan mengingat kerjasama Aladin dengan Alfamart.

Ini bisa jadi terobosan bagi Aladin. Tarik tunai di jaringan minimarket mungkin sudah biasa (lihat layanan tarik tunai Mobile Cash Permata di Indomaret), tapi tidak demikian dengan setor tunai – yang lebih banyak ditawarkan e-wallet.

PPOB alias loket pembayaran online: Saat ini aplikasi Aladin belum mendukung kanal pembayaran tagihan maupun top up apapun. Ini hal minor sebetulnya – nasabah bisa saja memenuhi keperluan transaksi ini via marketplace atau e-wallet.

Seandainya Aladin bisa mengembangkan PPOB seperti halnya iSaku yang maha lengkap itu, pasti user bakal senang. Gak perlu lagi lompat sana-sini untuk menuntaskan keperluan mereka.

Transaksi online: Nasabah hanya bisa bergantung pada metode transfer bank untuk transaksi online. Tidak ada QRIS. Dan sialnya, nasabah juga tak bisa berharap banyak dengan GPN bernomor 19 digit milik Aladin.

Keamanan 🚨

Legalitas: Bank Aladin Syariah merupakan bank yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Aladin juga terdaftar sebagai Bank Peserta Penjaminan LPS dengan No. Kepesertaan 20400001. Itu artinya, dana nasabah dijamin hingga Rp2 miliar (selama memenuhi syarat penjaminan LPS).

Tampilan push notification transaksi Aladin.

Notifikasi instan: Untuk setiap transaksi yang terjadi di aplikasi, Aladin akan mengirim push notification dan email pemberitahuan. Ini dapat membantu nasabah melacak aktivitas rekeningnya. Sayangnya, Aladin tidak menyediakan opsi pengaturan notifikasi layaknya Bank Jago atau SeaBank.

Padahal, keamanan bukan hanya soal tersedianya fitur-fitur canggih macam location based security, melainkan juga seberapa jauh user punya kendali atas akunnya. Dalam situasi tertentu, misalnya, nasabah mungkin saja memilih menerima notifikasi hanya melalui email dengan pertimbangan push notification mungkin saja dibaca oleh aplikasi tertentu yang tak diinginkan.

Pengaturan kartu debit: Kartu debit hilang atau lupa naruh di mana? Kalian bisa memblokir kartu tersebut sementara dan mengaktifkannya kembali melalui menu Pengaturan Kartu. Nasabah juga bisa mengganti PIN Kartu dan memesan kartu baru jika diperlukan. Good!

Sayangnya, nasabah belum bisa mengatur sendiri limit transaksi dan limit tarik tunai kartunya. Ingat, keamanan juga persoalan “batas.”

Keamanan login dan transaksi: Aladin meminta nasabah memasukkan OTP dan password untuk login pertama, dan hanya password untuk login selanjutnya. Apabila nasabah idle atau tidak aktif selama 3 menit, maka aplikasi Aladin akan melakukan force logout.

Sayangnya, tak ada opsi login dengan fingerprint, scan wajah, maupun PIN – ini akan lumayan merepotkan jika kalian seperti saya: menggunakan password panjang yang disimpan di password manager.

Sementara untuk transaksi (transfer), Aladin mengandalkan 6 digit PIN yang sudah umum dipakai bank.

Biaya 💲

Informasi pada bagian ini merujuk pada halaman Biaya dan Limit di situs resmi Aladin. Khusus untuk sub-bagian Transfer dan tarik tunai, informasi diambil dari lama Pusat Bantuan. Kedua laman tersebut saya akses pada 17 Februari 2022.

Biaya pengelolaan rekening: Aladin akan membebankan saldo minimum sebesar Rp1.000 mulai April 2022 – nominal yang sangat kecil. Saldo tersebut nantinya bisa ditarik ketika nasabah melakukan penutupan rekening.

Aladin menggratiskan biaya admin bulanan, penutupan rekening, dan rekening dormant (pasif).

Transfer dan tarik tunai: Aladin menerapkan kuota gratis transfer dan tarik tunai berjenjang (tiering) berdasarkan saldo rata-rata nasabah pada bulan sebelumnya.

Saldo rata-rata yang dimaksud adalah total saldo (gabungan saldo Ala Dompet dan Ala Impian) dibagi jumlah hari dalam bulan terhitung.

Kuota gratis akan diperbarui (reset) pada tanggal 1 setiap bulannya.

Khusus bagi nasabah baru, kalian akan mendapat benefit kuota gratis tanpa syarat saldo rata-rata untuk 3 bulan pertama sejak pembukaan rekening. Benefit itu berupa kuota 25x gratis transfer dan 5x gratis tarik tunai.

Saldo rata-rata bulan sebelumnyaKuota gratis transfer via aplikasi AladinKuota gratis tarik tunai di ATM Bersama/Link
Di bawah Rp500.00000
Rp500.000 – Rp4.999.999105
Sama dengan atau di atas Rp5.000.000255

Bagi hasil: Perbankan syariah tidak mengenal bunga. Sebagai ganti, nasabah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil (net revenue sharing) yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’s al-mal).

Aladin menetapkan nisbah (pembagian hasil dengan rata dan sesuai) yang berbeda antara Ala Dompet dan Ala Impian (lihat tabel).

Jenis RekeningNisbah Bagi Hasil NasabahNisbah Bagi Hasil BankIndikasi Bagi Hasil
Rekening Utama (Ala Dompet)15%85%setara hingga 1% p.a.
Rekening Tambahan (Ala Impian)60%40%setara hingga 5.5% p.a.

Penyaluran bagi hasil kepada nasabah akan dilakukan pada tanggal 1 (satu) setiap bulannya.

Penghakiman ⚖️

Jika versi sekarang adalah versi final, saya pikir bintangnya hanya dua atau tiga. Namun seperti saya sebutkan pada disclaimer, Aladin masih dalam tahap beta, yang wajar saja banyak keterbatasan. Tentu kita belum bisa menilainya secara utuh saat ini.

Bahasan yang tersaji di atas – termasuk mengenai kekurangan – lebih saya maksudkan sebagai harapan pengayaan aplikasi Aladin ke depan alias sekadar mengingatkan 🤣

Agar lebih fair, penilaian saya batasi pada aspek pembukaan rekening, kuota gratis, dan ketersediaan sub-rekening. Ketiganya tampak menjanjikan.

Dari tiga aspek itu, Aladin boleh memetik empat bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk dibawa pulang.

Mereka bisa memetik satu bintang lagi dan benar-benar menjadi “Lampu Ajaib” bagi nasabahnya jika mereka menambahkan kartu debit Visa atau Mastercard untuk memudahkan transaksi online nasabah. GPN oh GPN.


Ilustrasi lampu ajaib pada gambar di atas merupakan karya francesco_rollandin.

Subscribe
Notify of
guest
13 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments