Dalam Misi Menghemat Receh
Money doesn’t talk, it swears. — Bob Dylan.
Artikel ini terakhir diperbarui pada tahun 2021. Untuk melihat daftar bank digital terbaik tahun 2023, silakan baca artikel Bank Digital Favorit Saya di Tahun 2023.
Industri bank digital makin subur di Indonesia. Berkat media dan gencarnya promosi, masyarakat cepat akrab dengan istilah baru ini.
Beberapa bank digital seperti Jenius, PermataME, D-Save Danamon, Digibank, dan yang teranyar TMRW by UOB, menuai banyak nasabah.
Aplikasi TMRW by UOB tampaknya masih jauh dari stabil. Ada persoalan secure PIN, internet banking, dan keterbatasan customer service.
DANA belum lama merilis fitur baru bernama DANA Goals. Fitur ini baru bisa diakses secara terbatas oleh peserta program beta tester.
Update: Sejak versi 1.28.0 fitur DANA Goals sudah dapat diakses seluruh pengguna.
Nyala Digital merupakan paket layanan perbankan digital yang dikeluarkan Bank OCBC NISP. Produk ini menyasar segmen anak muda.
Demi memperkuat citra youth, OCBC NISP meluncurkan kampanye Tidak Ada Yang Tidak Bisa (#TAYTB). Kampanye ini mengajak kaum muda berani mengejar cita-cita melalui pengelolaan uang secara smart.
Mari mulai dengan hitung-hitungan. Biaya transfer antar bank di Indonesia Rp 6.500 (ada pula yang Rp 7.500). Kalau dalam seminggu kamu transfer uang ke beda bank sebanyak 10x, maka biaya admin yang terpotong sejumlah Rp 65.000. Kalau 100x?
Cukup banyak yang salah paham mengira fitur Flexi Saver Jenius sebagai deposito. Penyebabnya barangkali karena bunga yang ditawarkan cukup tinggi serupa bunga deposito.
Entah apa yang ada di benak DANA saat meluncurkan Feed Sharing. Selain gak guna, fitur ini freak dan potensial menimbulkan masalah privasi.
Feed Sharing bekerja layaknya feed media sosial yang memungkinkan pengguna membagikan aktivitas dan informasi di aplikasi DANA kepada pengguna lain.
Bank Net Syariah ganti nama lagi. Kini, bank itu bernama Bank Aladin Syariah. Keputusan itu mengacu pada hasil RUPSLB pada Rabu, 7 April 2021.
Gak cuma ganti nama, ternyata jajaran direksinya juga dirombak. Dyota Marsudi, putra dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kini menjabat sebagai Presiden Direktur.
