Apakah Blu BCA Digital Aman? Legalitas, LPS, Permodalan, dll.

Apakah Blu BCA Digital Aman - Legalitas, LPS, Permodalan, dll

Umumnya, pertimbangan apakah suatu bank aman digunakan atau tidak akan berputar di aspek legalitas (itupun terbatas pada perihal terdaftar di OJK). Padahal, jika dinilai dari aspek legalitas tok, suatu bank bisa dipastikan “aman”, mengingat ada aturan perundangan yang mengikat bank yang beroperasi di Indonesia. Bank sudah pasti mesti terdaftar di OJK.

Karenanya, dalam menimbang, kita perlu menengok aspek keamanan lain seperti penjaminan LPS (menyoal kelayakan suatu produk simpanan atas penjaminan), permodalan (salah satu ukuran untuk menilai ketahanan bank terhadap krisis), dan prosedur keamanan pada aplikasi dan kanal layanan lain.

Dengan menimbang aspek-aspek tersebut, mari kita lihat apakah Blu BCA Digital aman untuk keperluan perbankan kamu.

Pintasan: 1. Sekilas Blu BCA Digital 2. Legalitas 3. Penjaminan LPS 4. Permodalan 5. Keamanan aplikasi Blu 6. Simpulan

πŸ’‘ Ringkasan: Seluruh bank di Indonesia diwajibkan ikut serta program penjaminan LPS, namun tak serta-merta seluruh simpanan berhak atas penjaminan. Terdapat syarat-syarat mengikat, salah satunya adalah suku bunga bank tak boleh melebihi Tingkat Bunga Penjaminan LPS. Dalam hal ini, terdapat satu produk simpanan Bank BCA Digital yang tak memenuhi syarat. Simak penjelasan di bagian Kepesertaan dan Penjaminan LPS.

Sekilas Blu BCA Digital

Blu by BCA Digital adalah aplikasi perbankan digital berbasis mobile dari Bank Digital BCA. Blu dikembangkan selama dua tahun dimulai sejak BCA resmi mengakuisisi Bank Royal pada 2019. Bank inilah yang kemudian diubah menjadi BCA Digital.

Awalnya Blu dirumorkan bakal meluncur pada kuartal pertama 2021, lalu molor hingga Juni 2021, dan baru terealisasi pada 2 Juli 2021.

Keunggulan utama Blu by BCA Digital adalah infrastruktur induk BCA yang luas. Blu mendapat akses ekslusif atas layanan BCA Virtual Account dan jaringan ATM BCA, memberinya daya tawar yang baik.

Legalitas

Aspek ini penting untuk melihat kepatuhan hukum bank terhadap peraturan perundangan dan regulasi lain yang mengikatnya.

Bank Digital BCA didirikan di Tjiparaj (Bandung) pada 1965 dengan nama Bank Rakjat Parahyangan berdasarkan Akta No. 35 tanggal 25 Oktober 1965.

Seiring perkembangan bisnis, Bank Rakjat Parahyangan mengubah namanya menjadi Bank Pasar Rakyat Parahyangan berdasarkan Akta No. 19 tanggal 21 Agustus 1982.

Delapan tahun berselang, status bank ditingkatkan menjadi Bank Umum dan berganti nama menjadi Bank Royal Indonesia, sesuai Akta No. 68 tanggal 8 Januari 1990.

Pada akhir tahun 2019, Bank Royal diakuisisi oleh Bank Central Asia (BCA), bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Menyusul aksi korporasi tersebut, pada tanggal 28 Mei 2020, Bank Royal melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi Bank Digital BCA seperti kita kenal sekarang.

Perubahan nama terakhir tersebut sekaligus menandai perubahan fokus bisnis sebagai bank digital yang “menargetkan akuisisi nasabah di kalangan anak muda dan para digital savvy”.

Bank Digital BCA sendiri telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan peserta Penjaminan LPS.

Penjaminan LPS

Aspek ini berguna untuk melihat keamanan simpanan nasabah dalam hal terjadi kasus pencabutan izin usaha pada bank gagal.

Bank Digital BCA terdaftar sebagai Bank Umum peserta penjaminan LPS dengan Nomor Kepesertaan 10300043. Dengan begitu simpanan nasabah Blu BCA yang memenuhi syarat berhak atas penjaminan simpanan bila terjadi kasus bank gagal (likuidasi bank).

Namun wajib dicatat, terdapat 3 (tiga) syarat penjaminan LPS yang perlu diperhatikan:

  1. Tercatat pada pembukuan bank. Data diri dan daftar simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan bank.
  2. Tingkat bunga yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS. Lihat Tingkat Bunga Penjaminan di sini.
  3. Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank. Misal, jika kamu memiliki kredit macet di bank tersebut.

Yang juga kadang luput adalah terdapat batas besaran simpanan yang dijamin LPS. Sejak 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling banyak sebesar Rp2 milyar.

Sekarang, perhatikan poin kedua syarat penjaminan di atas yang menyebut suku bunga bank tak boleh melebihi “tingkat bunga penjaminan LPS”. Per 1 Oktober 2023 – 31 Januari 2024, Tingkat Bunga Penjaminan LPS untuk Bank Umum adalah 4.25%.

Blu BCA memiliki 4 (empat) produk simpanan, yaitu bluAccount (0,5% p.a), bluSaving (sub-rekening dengan bunga 3% p.a), bluGether (semacam ‘joint account’ dengan bunga 3% p.a), dan deposito bluDeposit  (3,5% – 4,75% p.a). Hanya satu produk yang memiki suku bunga di atas TBP LPS, yakni bluDeposit dengan tenor 1 bulan 4.5% p.a 4.5% p.a (Rp500 juta – Rp999.999.999) dan tenor 1 bulan 4.75% p.a (>= Rp1 miliar). Itu berarti produk simpanan bluDeposit tersebut tidak memenuhi syarat penjaminan.

ProdukKeteranganBunga (p.a.)Syarat LPS
bluAccount Rekening utama Blu by BCA Digital0,5%🟒
bluSavingSub-rekening untuk menabung3%🟒
bluGetherSemacam ‘joint account’3%🟒
bluDeposit (tenor 1 bulan)Simpanan jenis deposito dengan tenor 1 bulan3.50% p.a (Rp1 juta – Rp9.999.999)
3.75% p.a (Rp10 juta – Rp99.999.999)
4.25% p.a (Rp100 juta – Rp499.999.999)
4.5% p.a (Rp500 juta – Rp999.999.999)
4.75% p.a (>= Rp1 miliar)
🟑
bluDeposit (tenor > 1 bulan)Simpanan jenis deposito dengan tenor hingga 12 bulan3.50% p.a (Rp1 juta – Rp9.999.999)
3.75% p.a (Rp10 juta – Rp99.999.999)
🟒
Sumber: Halaman resmi Biaya dan Suku Bunga Blu.

Permodalan

Aspek ini merujuk pada POJK tentang Konsolidasi Bank Umum yang melihat “penguatan modal” sebagai upaya “menghadapi dinamika perekonomian”. Modal inti berguna untuk memastikan bank dapat menyerap kerugian tanpa mengancam stabilitas operasional bank. Pendeknya, makin besar modal makin baik.

Bank BCA Digital telah memenuhi syarat modal inti minimum sebesar Rp3 triliun sebagai Bank Umum, merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Rincian jumlah modal bisa dilihat dalam Laporan Keuangan Triwulan Bank BCA Digital bulan September 2023. Modal Tier 1 (modal inti) sebesar Rp3,9 triliun dan Rp61 miliar.

Keamanan Aplikasi Blu

Aspek ini melihat langkah-langkah keamanan yang diterapkan bank pada aplikasi mobile yang menjadi kanal delivery layanan perbankannya.

Layanan Bank BCA Digital ditawarkan secara online melalui aplikasi mobile banking bernama Blu.

Aplikasi Blu telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sejak 2 Juni 2021 dengan Nomor Tanda Daftar 000835.01/DJAI.PSE/06/2021.

Aplikasi Blu tersedia di Google Play Store dan Apple App Store.

Keamanan login dan transaksi: Blu menjaga laman login dengan password dan SMS OTP (khusus untuk login pertama). Sementara untuk transaksi in app, nasabah diwajibkan menginput PIN.

Mengingat β€˜batas’ aliran dana juga merupakan aspek keamanan yang penting, BCA Digital membekali Blu dengan lapis keamanan tambahan berupa fitur Limit Transaksi Harian. Nasabah bisa mengatur sesuai kebutuhan. Secara default, limit ditetapkan sebesar Rp 1 miliar per hari.

Notifikasi instan: Aplikasi Blu sudah dibekali fitur notifikasi instan. Kamu bakal memperoleh pemberitahuan setiap kali ada transaksi keluar dan masuk. Sayangnya, nasabah tidak bisa mengkostumasi notifikasi sesuai preferensi mereka.

Verifikasi biometrik: Blu akan melakukan verifikasi biometrik untuk transfer lebih dari Rp250.025.000.

Epilog: Apakah Blu BCA Digital aman?

LegalitasPenjaminan LPSPermodalanAplikasi
Blu by BCA Digitalβœ…πŸŸ‘βœ…βœ…

Lampu kuning untuk aspek Penjaminan LPS. Kuning karena Blu BCA Digital memiliki satu produk simpanan deposito (tenor 1 bulan untuk dua level penempatan dana) dengan suku bunga di atas Tingkat Bunga Penjaminan LPS.

Selebihnya, seluruh produk simpanan Blu by BCA Digital aman dalam artian memenuhi TBP LPS.

Sementara untuk ketiga aspek lainnya (legalitas, permodalan, dan keamanan aplikasi), Blu by BCA mendapat lampu hijau alias aman.

Perlu menimbang kelebihan dan kekurangan Blu by BCA Digital secara menyeluruh? Coba baca review lengkapnya deh. Pelajari latar belakang perusahaan (termasuk hubungan dengan BCA dan Grup Djarum), produk perbankan yang ditawarkan, aspek keamanan, biaya layanan, dll.

Sejak 2019, saya telah mengulas belasan bank digital di blog ini. Silakan kunjungi ulasan-ulasan lainnya.

Tinggalkan Balasan