Konteks: Empat hari lalu, 11 Mei 2021, media massa Indonesia memberitakan pergantian nama PT Bank Harda Internasional Tbk menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.
Pergantian nama bank milik Chairul Tanjung alias Si Anak Singkong ini merupakan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada pada 7 Mei 2021.
Arti kata “Allo”: Satu entri di Urban Dictionary menjelaskan bahwa “Allo” merupakan cara mengucapkan “halo” dalam bahasa Prancis (mungkin makna ini yang dijadikan pertimbangan memakai nama Allo). Kata ini umum digunakan untuk membuka percakapan via telepon.
Dalam Bahasa Inggris, “Allo” juga bisa berfungsi sebagai prefiks atau awalan yang berarti “yang lain” atau “berbeda.” Misalnya pada Allosexual.
Tak cuma ganti nama: Selain ganti nama, RUPSLB juga memutuskan perubahan logo dan menyetujui pengangkatan mantan Deputi Gubernur BI Ronald Waas sebagai Komisaris Utama.
Di samping itu, meski tak disebutkan dalam risalah RUPSLB, pergantian nama biasanya diikuti pergantian nama domain. Masa’ iya ganti nama, domain masih lama?
Kecil banget kemungkinan mereka bertahan dengan domain bankbhi.co.id, sebab memakai domain berbeda dengan nama bank jelas bakal merusak brand Allo.
Per artikel ini ditulis, perusahaan belum mengumumkan nama domain yang bakal dipakai. Jadi, mari tebak-tebakan domain baru Allo Bank.
Domain baru: Setidaknya ada lima kandidat domain yang bakal menjadi “kantor online” baru bagi Allo Bank Indonesia. Kelimanya adalah allobank.id, bankallo.id, allobank.co.id, bankallo.co.id, dan bankallo.com.
Update 28/9: Tebakan saya salah. Domain baru Allo Bank adalah allobank.com yang kini sudah bisa diakses publik.
Saya mengecek data WHOIS kelima domain menggunakan tool ICANN Lookup. Ternyata, kelimanya sama-sama didaftarkan pada 18 September 2020 — hampir sebulan sebelum penandatangan perjanjian akuisisi Bank Harda oleh Mega Corpora milik Si Anak Singkong pada 16 Oktober 2020.
Tentu ini cuma perkiraan saya saja. Entah dengan ke domain apa nantinya bankbhi.co.id bakal di-redirect.